
Jurnalmerahputih.com – Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024 resmi diikuti oleh tiga srikandi. Mereka adalah Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini, dan Luluk Nur Hamidah.
Munculnya tiga bakal calon gubernur Perempuan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim 2024 menunjukkan terbukanya masyarakat Jawa Timur terhadap kepemimpinan perempuan.
Ditinjau dari analisis politik, ketiga calon ini bertarung keras dengan basis teritorial politik yang sangat kuat. Risma didukung kuat PDI Perjuangan dengan basis partai kuat berada di Surabaya, Malang, Banyuwangi dan sekitarnya.
Risma disandingkan dengan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), Wakil Ketua DPD Golkar Jatim. Berseberangan dengan partai Golkar.
Risma lahir di Kediri, 20 November 1961. Politikus PDIP ini diketahui sebagai mantan Wali Kota Surabaya dua periode, 2010-2020. Jabatan ini menjadikannya sebagai wanita pertama pemimpin Surabaya dan wanita pertama yang dipilih langsung menjadi wali kota melalui Pilkada era reformasi.
Sementara itu, Khofifah merupakan elite politik yang memiliki reputasi populer mendapatkan dukungan terutama dari kalangan Nahdliyin, serta memiliki basis politik yang kuat di kalangan perempuan dan santri.
Dilansir dari laman Jawapos, Khofifah lahir di Surabaya pada 19 Mei 1965. Istri mendiang Indar Parawansa ini mengawali karier politik sebagai kader PPP saat berusia 27 tahun. Kala itu ia terpilih menjadi anggota DPR RI untuk masa jabatan 1992-1997.
Di akhir masa jabatannya, ia kembali terpilih, tetapi hanya bertahan dua tahun sampai 1998 lantaran peralihan kekuasaan reformasi. Saat pemilu pertama pada 1999, ia memutuskan hengkang dari PPP dan masuk ke PKB.
Bersama PKB, Khofifah kembali menjadi wakil rakyat dari lembaga legislatif. Namun, hal itu tidak bertahan lama lantaran ia diangkat menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan ke-5 dalam kabinet Persatuan Indonesia.
Pada Pilpres 2014, Khofifah menjadi juru bicara tim sukses Joko Widodo – Jusuf Kalla (JK). Setelah Jokowi – JK menang, ia ditunjuk sebagai Menteri Sosial periode 2014-2019. Ia lalu mundur dari kementerian lantaran berpartisipasi dalam Pilgub Jatim 2018.
Kemudian Luluk, meski kontestan relatif masih belum dikenal seperti Risma atau Khofifah. Tapi ia ditopang oleh partai pertama pemenang dalam pemilihan legislatif Pileg yakni PKB dan memiliki kekuatan di daerah Tapal Kuda.
Luluk Nur Hamidah merupakan anggota DPR periode 2019-2024 dari Dapil Jawa Tengah IV, yang mencakup Kabupaten Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri.
Perempuan kelahiran 25 Juni 1971 yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Bidang Luar Negeri PKB untuk periode yang sama. Sebelum memasuki dunia politik, Luluk pernah menjadi dosen di Universitas Nasional dan Universitas Nahdlatul Ulama. Ia juga tercatat sebagai pengurus di Pengurus Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (PP LKK NU) dan KNPI.
Nama Luluk pernah menarik perhatian publik. Salah satunya, ketika ia vokal menyebut Pemilu 2024 sebagai pemilu paling brutal yang pernah diikutinya sejak reformasi. Luluk juga mendukung wacana hak angket bersama untuk mendalami dugaan kecurangan Pemilu 2024 dan menunjukkan kepedulian terhadap isu keterwakilan perempuan dalam politik.
Ikuti terus Jurnal Merah Putih di media sosial kami Instagram dan Youtube. Jurnal Merah Putih akan selalu memberikan informasi – informasi terkini dan bermanfaat.